Tuesday, January 8, 2013

Segara Anak Puncak Rinjani

Bagi suku Sasak, Danau Segara Anakan dianggap tempat sakral yang harus dijaga kesuciannya. Danau berwarna hijau dan biru itu, digunakan pula sebagai tempat ziarah dan peribadatan umat Hindu, Islam Wettu Telu ( sinkretisme Islam-Hindu ) serta kepercayaan pada Tuhan Yang Maha Esa.


Maka tak perlu heran, bila mencium asap dupa atau menemukan kembang sesaji di sekitar tepian danau. Selain itu, Suku Sasak sangat menghormati tempat persemayaman Dewi Anjani ini, yang dipercaya sebagai penguasa tertinggi alam gaib Gunung Rinjani ini.
Air danau yang berasa kesat, akibat campuran air tawar dan air belerang ini, diyakini sebagai obat ampuh untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Percaya atau tidak, nyatanya keadaan ini menyebabkan tumbuhnya kearifan budaya lokal untuk menjaga kelestarian lingkungan dan menghindari eksploitasi sumber daya alam. Terlepas dari semua itu, para pendaki akan merasa dimanjakan alam.


Untuk melemaskan otot yang tegang, kita bisa berendam air panas seharian di beberapa kolambelerang alami. Walaupun dijadikan tontonan puluhan monyet liar yang bertaring tajam. Pendaki perlu juga mewaspadai monyet – monyet yang berkeliaran di sini karena terkadang mereka mencuri barang – barang bawaaan pendaki.