Aduh! Terlambat. Aku membatin. Halaman
sekolah sangat ramai dan sesak dipenuhi para senior yang berlalu-lalang. Aku
berlari tergopoh-gopoh dengan sembarang menabrak tubuh para senoir.
“
Maaf kak, gak sengaja” Ucapku polos.
“
Pelan-pelan adik, lihat jalan dong!” Balasnya ketus. Aku terus berlari melewati
pintu masuk sekolah baruku. Mataku terpelongo seketika melihat lapangan basket
telah penuh dengan barisan para calon teman-teman baruku.
Seketika
tanganku ditarik oleh seorang senior dengan cepat, dan ia berkata,
“
Dik, masuk barisan, nanti kamu dimarah guru, cepat!”. Sontak aku berlari kecil
dan masuk ke salah satu barisan. Aku tidak tahu apa yang telah diinformasikan
oleh guru-guru itu, karena sedari tadi aku terlambat. Aku berdiri di barisan
paling belakang, orang-orang di kanan dan kiriku hanya melihatku dengan diam
seribu bahasa. Sejujurnya aku benci diperlakukan seperti itu, tapi aku tak
peduli toh Aku tak mengenal mereka.