Saturday, January 25, 2020

Kota Salju yang Tenang (KARS)

Tim trip to Kars (blurry)
Bila dalam novel terkenal karya Orhan Pamuk yang berjudul 'snow' menceritakan tentang kisah seorang jurnalis bernama Ka yang datang ke Kota Kars untuk meliput sebuah kasus dan bertemu teman lamanya yang bernama Ipek. Kali ini aku dan sahabat-sahabatku akan menceritakan kisah perjalanan panjang kami berlibur di Kota Kars, Turki. 

Peta Kota Kars
Kars adalah kota kecil yang berada di timur laut Turki dan berbatasan dengan Negara Armenia. Di Turki kota ini termasuk kota yang memiliki banyak patung. Sepanjang jalanan di kota, kita dapat menemukan patung hewan seperti patung kuda dan singa. Serta terkenal dengan keju kashar nya yang khas. Selain itu, di Kota ini terdapat beberapa ikon wisata terkenal seperti Masjid Fethiye, Kafkas Cephesi (Museum Kafkas), Ani Örenyeri, Çıldır Gölü, Kars Kalesi, Ebü'l Hasan Harakani Türbesi dan Sarıkamış.
Ikon Kota Kars tepat di depan Kars Castle
Kota ini memiliki sejarah yang kuat dengan Rusia dan Armenia. Pada tahun 1828 dan 1878 kota ini mendapatkan serangan dari Rusia. Namun, setelah perang dunia I kota ini jatuh ke kekuasaan Armenia dan selanjutnya kembali menjadi bagian dari Republik Turki pada 30 September 1920. Hingga saat ini kita masih menemukan beberapa bangunan kuno dengan gaya arsitektur Rusia serta peninggalan gereja-gereja Armenia yang disebut Ani. 
Untuk menuju Kota ini, kami menggunakan kereta Doğu Ekspress (Eastern Express). Kereta ini adalah kereta pertama (termasuk jenis kereta tua) yang melayani perjalanan semalaman yang juga menyediakan tiket yataklı (dengan kasur). Berjalan 1310 km dari Kota Ankara menuju Kota Kars. Untuk membeli tiket kereta ini, harus cepet-cepetan, karena memang buka setiap bulan namun harus di beli pada bulan di mana kita berencana untuk pergi. Jadi tidak bisa di beli di bulan Januari untuk kepergian bulan depannya.  Ternyata, kereta ini cukup nyaman walaupun kami membeli tiket yang hanya koltuklu (duduk), namun kami memilih kursi single jadi tempatnya luas dan sangat nyaman. Alhamdulillah gerbong kami bersih dilihat dari WC dan koridor gerbongnya. 

Gerbong Eastern Express

Monday, April 9, 2018

#HappyLifeBefore40s "Aku, adalah investasiku di masa depan!"

Perkenalkan, saya adalah seorang gadis belia yang terlahir dari orang tua hebat dan anak bungsu dari 3 bersaudara. Di usia saya yang sudah kepala dua ini, saya merasa sangat bersyukur karena saya sedang merasakan hidup sebagai perantau di Tanah Anatolia (Turki) untuk melanjutkan pendidikan dan untuk mencari pengalaman hidup. Semenjak memasuki Sekolah Menengah Pertama, saya sudah memiliki mimpi untuk dapat menuntut ilmu setinggi-tingginya selama saya dan keluarga saya mampu. 

Sebagai seorang anak, tentu kita sudah tau bahwa orang tua selalu berharap yang terbaik bagi anak-anaknya. Salah satunya adalah agar anak-anaknya mendapat pendidikan yang layak dan yang lebih baik dibandingkan orang tuanya.


Saturday, July 22, 2017

Ramazan Bayramı (Idul Fitri) Pertama di Tanah Anatolia

Merhaba Arkadaşlar!

Tulisan kali ini adalah kisah Idul Fitri pertamaku di Turki. Tulisan ini adalah postingan lanjutan dari kisah Ramadhan ku di Turki :) yuk simak :D

PPI SAKARYA 
   Malam itu pukul setengah 9 tepatnya tanggal 24 Juni 2017 di Korucuk adalah waktu berbuka bersama terakhir bagi kami PPI Sakarya dan teman-teman. Seperti yang telah aku bahas sedikit di kisah Ramadhan ku bahwa kami PPI Sakarya mengadakan acara i'tikaf bagi pelajar Indonesia di Turki. 

   

Saturday, July 8, 2017

Ramadhan dan Idul Fitri Pertamaku di Tanah Anatolia Part 1

Merhaba Arkadaşlar! 

Setelah sekian lama vakum dari Blog karena rasa malas yang amat sangat :") mohon maaf! semua pada nanya kenapa gak nge-vlog aja? jawabannya, saya kurang suka dan editingnya lumayan takes time dan... ketika kamu menulis ada rasa nyaman tersendiri :)
Sekarang alma sudah kembali lagi dan akan menceritakan kisah Ramadhan dan Idul Fitri ku di Turki dan untuk pertama kalinya terpisah teramat jauh dari keluargaku. Langsung saja ya to the point ceritanya :D

Monday, February 6, 2017

'misafirperver' oleh orang-orang Turki


Oznur, Esma,Alma,Aysegul,Merve <3

"Hoşgeldiniz dan Merhaba" adalah ucapan yang tidak asing lagi ketika bertemu dengan orang turki untuk pertama kalinya. Dari dua kata itulah muncul cinta dari orang-orang Turki kepada kita para orang-orang asing (yabanci). Fyi guys, orang-orang Turki (Turkler) suka banget sama orang-orang Indonesia dan Palestina. Gue sebagai orang Indonesia bangga banget dong ya karena denger cerita dari Turkler yang pergi haji bahwa orang-orang Indonesia yang mereka temui di Tanah Suci murah senyum, tertutup rapi para wanitanya, berbicara dengan suara pelan,selalu menolong sesamanya, selalu bersama dengan rombongannya dan terlihat lebih rapi dari jamaah haji lainnya.

Saturday, January 7, 2017

SALJU PERTAMA DI BUMI PARA UTSMANI!!!


Siang itu ketika sedang berada di ruang TOMER  aku mendekati jendela untuk melihat kondisi di luar. Mendung, selalu mendung  akhir-akhir ini disertai gerimis mengguyur kota kecil ini.
“Ah! Lihat ada salju.” Sahut salah satu temanku dari luar kelas. Sontak aku langsung memperhatikan baik-baik gerimis yang turun. Aku tak bisa melihat salju yang turun dikarenakan turunya bersamaan dengan gerimis. Aku langsung memutuskan untuk keluar kelas bersama teman-teman yang lainnya. Benar! Benar-benar salju disertai gerimis.  YEAAAYYY!!!! Ucapku sontak. Aku sangat excited ketika pertama kali menyaksikannya. Aku langsung membiarkan salju turun di lenganku kemudian mengambil beberapa foto. Aku takjub! Kagum! Sangat kagum! Bagaimana bisa ada butiran-butiran cantik seperti ini jatuh dari langit. Bagaimana bisa butiran-butiran ini berbentuk kristal nano yang bila diperhatikan baik-baik akan terlihat bahwa itu adalah kumpulan kristal-kristal yang menggumpal. Ternyata setiap kristal memiliki bentuk yang berbeda. MasyaAllah. Teringat dengan kata-kata salah satu alumni yang sekaligus guru bahwa jika kagum dengan sesuatu maka kagumlah dengan penciptaNya.

Hari itu adalah hari pertama aku dan teman-temanku se-TOMER menikmati salju di negeri para utsmani. Walaupun beberapa dari mereka sudah menikmati salju di Negara masing-masing, namun setiap salju turun mereka selalu bahagia tak peduli bagaimana kondisi suhu di luar. Tak beberapa lama kemudian seluruh tempat menjadi putih tertutup salju. Cantik, sungguh cantik serasa aku berada di wonderland. Masih seperti mimpi bagiku bisa melihat, memegang, dan ‘mencicipi’ salju. Maklum lah derita anak tropis yang tak pernah menikmati salju sebelumnya. Semua pohon, jalan dan benda-benda yang berada di luar putih tertutup salju seperti gambar di bawah ini.
After class, In Tomer. 2016
In the road, Bursa 2016
with my turkish friend, Ozlem. 2016


Sakarya adalah salah satu tempat yang mendapat salju cukup tebal setiap tahunnya. Karena itulah mengapa pernah ada hari di mana kami anak-anak TOMER diliburkan akibat salju lebat dan jalanan sulit dilewati kendaraan. Sejauh ini aku cukup kagum dengan penanganan dari dinas kebersihan dan lingkungan di sini karena salju lebat yang turun menutupi jalan langsung dibersihkan. Mobil-mobil pembersih salju jalanan langsung dikerahkan dengan cepat.

Setelah mengalami kondisi bersalju di negeri dua benua ini aku menjadi tertarik untuk mempelajari mengapa salju bisa terjadi. Pernahkan kalian pikir teman-teman, bahwa kita tak pernah mempelajari tentang terjadinya salju ketika di bangku sekolah karena kita hidup di Negara tropis yang hanya terjadi hujan, tentu tak akan terbayang oleh kita bagaimana salju itu makanya kita tak mempelajarinya. ternyata! setiap salju yang turun berbentuk kristal yang berbeda-beda yang kemudian menggumpal dan jatuh dari langit.
Snowflakes.

Tiga bulan akan lalui musim dingin ini, awalnya tak terbayang namun pelan-pelan aku sudah mulai membiasakan diri dengan dengan suhu dingin yang menusuk. Hingga saat ini, bila melihat salju turun di kotaku yang kecil nan indah ini aku masih tetap terkagum-kagum. InsyaAllah, bila Allah memberikan kesempatan lain bagiku aku ingin menyaksikan salju di Negeri Beruang Merah , di Negeri Sang nazi atau di Black Country (England). InsyaAllah. Dua ediyorum. 
Spor salonu, behind my room. 2016

Zoom in!

with my albenian's, Eriona.



Bukan tahun baru,namun pelajaran baru-


Saat itu pukul 6 sore salju turun di Kota Iznik, Bursa. Sore yang indah, dingin namun romantis. Bukan, bukan romants  karena dengan siapa aku habiskan sore itu namun romantis karena salju lembut turun serta kondisi jalanan yang sepi dan tepat nanti malam adalah malam tahun baru 2017. Orang-orang di sekitarku menyapaku dengan senyuman dan berkata ‘mutlu yilllar’. Itu adalah ucapan selamat tahun baru semoga bahagia kurang lebih seperti itu.

Sore itu setelah berkeliling Iznik bersama dengan Usamah, aku memutuskan untuk kembali ke Otogar (terminal) dan kemudian langsung bertolak ke Sakarya tepat pukul 7 malam. Namun, yang terjadi tidaklah sesuai rencana karena dolmus (mini bus) yang mengantarku dari Iznik ke Otogar mengalami keterlambatan padahal perjalanan menuju Otogar adalah satu jam lebih. Aku sudah sedikit khawatir karena perjalanan yang aku tempuh dari Bursa ke Sakarya adalah tiga jam dan pukul sebelas malam aku sudah harus tiba di asrama, bila terlambat aku akan berurusan dengan pimpinan asrama dan petugas keamanan asrama. I do hate it. Karena tiba di Otogar pukul 7.15 aku tak punya pilihan maka aku membeli tiket bus yang berangkat jam delapan ke Sakarya. Aku sudah was-was karena aku pasti tiba di Sakarya pukul sebelas lebih dan sudah tidak bisa masuk asrama. Akhirnya aku menghubungi salah satu seniorku Teh Meida yang tinggal di sebuah apartemen bernama Uni Garden dan aku berencana malam ini menginap di tempatnya. Kebetulan apartemennya dekat dengan kampus.