Siang itu ketika sedang berada di
ruang TOMER aku mendekati jendela untuk
melihat kondisi di luar. Mendung, selalu mendung akhir-akhir ini disertai gerimis mengguyur
kota kecil ini.
“Ah! Lihat ada salju.” Sahut
salah satu temanku dari luar kelas. Sontak aku langsung memperhatikan baik-baik
gerimis yang turun. Aku tak bisa melihat salju yang turun dikarenakan turunya
bersamaan dengan gerimis. Aku langsung memutuskan untuk keluar kelas bersama
teman-teman yang lainnya. Benar! Benar-benar salju disertai gerimis. YEAAAYYY!!!! Ucapku sontak. Aku sangat excited
ketika pertama kali menyaksikannya. Aku langsung membiarkan salju turun di
lenganku kemudian mengambil beberapa foto. Aku takjub! Kagum! Sangat kagum! Bagaimana
bisa ada butiran-butiran cantik seperti ini jatuh dari langit. Bagaimana bisa
butiran-butiran ini berbentuk kristal nano yang bila diperhatikan baik-baik
akan terlihat bahwa itu adalah kumpulan kristal-kristal yang menggumpal.
Ternyata setiap kristal memiliki bentuk yang berbeda. MasyaAllah. Teringat
dengan kata-kata salah satu alumni yang sekaligus guru bahwa jika kagum dengan
sesuatu maka kagumlah dengan penciptaNya.
Hari itu adalah hari pertama aku
dan teman-temanku se-TOMER menikmati salju di negeri para utsmani. Walaupun beberapa
dari mereka sudah menikmati salju di Negara masing-masing, namun setiap salju
turun mereka selalu bahagia tak peduli bagaimana kondisi suhu di luar. Tak
beberapa lama kemudian seluruh tempat menjadi putih tertutup salju. Cantik,
sungguh cantik serasa aku berada di wonderland. Masih seperti mimpi bagiku bisa
melihat, memegang, dan ‘mencicipi’ salju. Maklum lah derita anak tropis yang
tak pernah menikmati salju sebelumnya. Semua pohon, jalan dan benda-benda yang
berada di luar putih tertutup salju seperti gambar di bawah ini.
After class, In Tomer. 2016
In the road, Bursa 2016
with my turkish friend, Ozlem. 2016
Sakarya adalah salah satu tempat
yang mendapat salju cukup tebal setiap tahunnya. Karena itulah mengapa pernah
ada hari di mana kami anak-anak TOMER diliburkan akibat salju lebat dan jalanan
sulit dilewati kendaraan. Sejauh ini aku cukup kagum dengan penanganan dari
dinas kebersihan dan lingkungan di sini karena salju lebat yang turun menutupi
jalan langsung dibersihkan. Mobil-mobil pembersih salju jalanan langsung
dikerahkan dengan cepat.
Setelah mengalami kondisi
bersalju di negeri dua benua ini aku menjadi tertarik untuk mempelajari mengapa
salju bisa terjadi. Pernahkan kalian pikir teman-teman, bahwa kita tak pernah
mempelajari tentang terjadinya salju ketika di bangku sekolah karena kita hidup
di Negara tropis yang hanya terjadi hujan, tentu tak akan terbayang oleh kita
bagaimana salju itu makanya kita tak mempelajarinya. ternyata! setiap salju yang turun berbentuk kristal yang berbeda-beda yang kemudian menggumpal dan jatuh dari langit.
Snowflakes.
Tiga bulan akan lalui musim
dingin ini, awalnya tak terbayang namun pelan-pelan aku sudah mulai membiasakan
diri dengan dengan suhu dingin yang menusuk. Hingga saat ini, bila melihat
salju turun di kotaku yang kecil nan indah ini aku masih tetap terkagum-kagum.
InsyaAllah, bila Allah memberikan kesempatan lain bagiku aku ingin menyaksikan
salju di Negeri Beruang Merah , di Negeri Sang nazi atau di Black Country
(England). InsyaAllah. Dua ediyorum.
Spor salonu, behind my room. 2016
Zoom in!
with my albenian's, Eriona.