Tim trip to Kars (blurry) |
Bila dalam novel terkenal karya Orhan Pamuk yang berjudul 'snow' menceritakan tentang kisah seorang jurnalis bernama Ka yang datang ke Kota Kars untuk meliput sebuah kasus dan bertemu teman lamanya yang bernama Ipek. Kali ini aku dan sahabat-sahabatku akan menceritakan kisah perjalanan panjang kami berlibur di Kota Kars, Turki.
![]() |
Peta Kota Kars |
Kars adalah kota kecil yang berada di timur laut Turki dan berbatasan dengan Negara Armenia. Di Turki kota ini termasuk kota yang memiliki banyak patung. Sepanjang jalanan di kota, kita dapat menemukan patung hewan seperti patung kuda dan singa. Serta terkenal dengan keju kashar nya yang khas. Selain itu, di Kota ini terdapat beberapa ikon wisata terkenal seperti Masjid Fethiye, Kafkas Cephesi (Museum Kafkas), Ani Örenyeri, Çıldır Gölü, Kars Kalesi, Ebü'l Hasan Harakani Türbesi dan Sarıkamış.
Ikon Kota Kars tepat di depan Kars Castle |
Kota ini memiliki sejarah yang kuat dengan Rusia dan Armenia. Pada tahun 1828 dan 1878 kota ini mendapatkan serangan dari Rusia. Namun, setelah perang dunia I kota ini jatuh ke kekuasaan Armenia dan selanjutnya kembali menjadi bagian dari Republik Turki pada 30 September 1920. Hingga saat ini kita masih menemukan beberapa bangunan kuno dengan gaya arsitektur Rusia serta peninggalan gereja-gereja Armenia yang disebut Ani.
Untuk menuju Kota ini, kami menggunakan kereta Doğu Ekspress (Eastern Express). Kereta ini adalah kereta pertama (termasuk jenis kereta tua) yang melayani perjalanan semalaman yang juga menyediakan tiket yataklı (dengan kasur). Berjalan 1310 km dari Kota Ankara menuju Kota Kars. Untuk membeli tiket kereta ini, harus cepet-cepetan, karena memang buka setiap bulan namun harus di beli pada bulan di mana kita berencana untuk pergi. Jadi tidak bisa di beli di bulan Januari untuk kepergian bulan depannya. Ternyata, kereta ini cukup nyaman walaupun kami membeli tiket yang hanya koltuklu (duduk), namun kami memilih kursi single jadi tempatnya luas dan sangat nyaman. Alhamdulillah gerbong kami bersih dilihat dari WC dan koridor gerbongnya.
Gerbong Eastern Express |
Perjalanan dengan kereta ini kami tempuh selama 26 jam sejak pukul 6 sore hingga pukul 9 malam hari esoknya. Selama perjalanan ini, ada sebuah drama yang cukup menegangkan. Pada pukul 1 dini hari, kereta tiba tiba berhenti selama +- 2 jam karena kehabisan bahan bakar. Kondisi kereta gelap, dingin karena semua mesin kereta mati total. Tidak ada pilihan lain selain berdiam di dalam kereta karena suhu di luar -14 derajat. Karena kereta ini bukan kereta cepat yang modern, so hambatan hambatan kecil seperti ini mungkin terjadi. Jadi jangan khawatir! Selama di Kars, kami menginap di rumah seorang pelajar Turki yang kami temukan melalui airbnb.
w/ Andhara setelah turun dari kereta |
Tiba di Kars pukul 9 malam dan langsung melihat suhu di luar -16 derajat! Kau tahu, dinginnya kota ini sungguh menusuk. Sarung tangan double pun belum cukup menghangatkan telapak tanganku. Sedikit berbincang dengan si tuan rumah yang menjemput kami, mereka berkata bahwa mereka pernah merasakan suhu -30 derajat celcius dan itu real! Esok harinya kami langsung memulai hari melihat indahnya Kota Kars dengan join tour berbayar seharga 50 TL per orang. Tour dengan bus dimulai pukul 8.30 -18.00 dengan 4 tempat tujuan ; Masjid Fethiye, Museum Kafkas, Ani Örenyeri dan Çıldır Gölü. FYI sebenarnya ada banyak orang yang menawarkan tour setelah kita sampai di Stasiun. Dengan harga yang bervariasi dan tujuan yang berbeda-beda.
Masjid Fethiye |
Masjid Fethiye menjadi tujuan pertama kita. Pada masa penyerangan Turki oleh Rusia abad ke-19, bangunan ini dibuat sebagai gereja. Namun kemudian di renovasi sedemikian rupa dan dirubah menjadi masjid hingga sekarang. So, masih terlihat gaya arsitektur Rusia nya ya!
kondisi di dalam museum harp kafkas cephesi |
Destinasi kedua adalah Museum Sejarah Harp. Kenapa ditulis besar KAFKAS CEPHESI, karena ini adalah museum untuk mengenang sejarah dibukanya Front Kaukasia (KAFKAS CEPHESI) atau Front Timur sebagai front ofensif pertama yang di buka oleh Ottoman atas provokasi Jerman.
Ani Örenyeri tampak dari luar |
ani cathedral |
salah satu sisa gereja di ani örenyeri |
Destinasi ketiga kami adalah Ani Örenyeri. Terletak 42 km dari Pusat Kota Kars, tempat ini menempati urutan ke-16 dalam daftar warisan dunia UNESCO pada tahun 2016. Reruntuhan Ani ini adalah sisa bangunan kota abad pertengahan yang terletak di perbatasan Furnace, Turki-Armenia. Di sini banyak ditemukan reruntuhan gereja dengan gaya arsitektur Armenia. Ketika memasuki perbatasan Furnace ini, kami diharuskan mengubah mode handphone menjadi mode pesawat terbang dikarenakan sebagian bangunan ini sudah masuk ke Armenia dan bila jaringan telefon dan nomer Turki kita terlacak, maka akan diberikan sanksi oleh Negara Armenia.
Pemandangan pegunungan yang berbalut salju di sekitar ani orenyeri |
Destinasi terakhir adalah Çıldır Gölü. Ini adalah danau membeku seluas 120km persegi. Di sini, suhu mencapai -20 derajat celcius!. Menurut salah satu penduduk sini, danau ini membeku hingga kedalaman 50 meter. Akan selalu membeku di musim salju. Namun, tidak jarang terdengar suara retakan dari dalam danau. Serem dan degdegan banget ketika mendengar suara retakan itu! semua orang langsung menjauh dari danau khawatir kalau retak terus tenggelam bersama, eh ga berapa lama rame lagi tengah danaunya :D
Ini adalah salah satu tempat yang aku rekomendasikan yang wajib dikunjungi PPI Turki nih! Ada servis berbayar naik kuda seharga 15 TL per orang sekali naik. Lumayanlah keliling danau membeku naik kuda, kapan lagi?!
Naik kuda biar berasa naik rusa Santa Claus |
Di hari kedua, kami memutuskan untuk berjalan sendiri mengelilingi Kota Kars dengan berjalan kaki. Salah satu destinasi kami adalah Benteng Kars. Benteng ini dibangun pada tahun 1153 oleh Vizier Firuz Akay atas perintah Saltuk Sultan Malik Izzeddin Saltuk II. Benteng tersebut dihancurkan oleh Timur pada tahun 1386, dibangun kembali oleh Lala Mustafa Pasha, yang datang ke Kars dengan perintah Sultan Murat III Ottoman. Dari atas sini kita bisa menikmati cantiknya Kota Kars yang putih berselimut salju. Apalagi sama kamu!
Dari dalam Benteng Kars di depan meriam |
Dan yang terakhir adalah Masjid Evliya (Aulia). Masjid ini selalu ramai oleh masyarakat yang datang berdoa untuk Abu Hasan Harakani (ahli sufi dari Iran). Masjid ini awalnya dibangun saat penaklukan Kars oleh Alparslan pada tahun 1600an. Ada 21 makam di sekitar makam milik Abu Hasan Harakani di air mancur kubah di kompleks Masjid Aulia. FYI, kami gak sempat foto makamnya karena banyak orang yang berdoa di hari Jumat di makam tersebut sehingga terasa aib bila mengambil gambar saat itu :')
Masjid Aulia |
Turbe, yang dibuat oleh Mehmet Dervis Pasha pada 1617 |
Singkatnya, begitulah perjalanan 4 gadis menjelajahi Kota Kars. Kota salju nan jauh di Timur Turki ini. Kota yang sangat dingin, tidak terlalu besar dan kota yang tenang. Dahulu, pernah berpikir ingin ke suatu tempat yang suhunya sangat dingin hingga minus puluhan. Ah tapi terasa gilak keinginanku seolah tak ada lagi keinginan lain. Namun, Qadarullah. Allah mengerakkan kakiku ke kota ini. Adalah Kota Kars dengan suhu hingga -20 derajat celcius. Aku telah mendatanginya dan melihat serpihan sisa sejarah kekuatan Ottoman di bumiMu serta cantiknya ciptanMu. Alhamdulillah!
Cuss yang suka travelling, sambil jalan sambil banyakin bersyukur karena Allah telah membuka matamu dan memberikanmu kesempatan untuk lebih mentadabburi alamNya.
Mashaa Allah walhamdulillah��
ReplyDeletekeren sih alma alhamdulillah
ReplyDelete