"Gak adil! sangat gak adil!" gerutu ku dalam hati. Aku kecewa, sangat-sangat kecewa. Di mana letak kejujuran itu? apakah zaman sekarang kejujuran sudah tak berarti? demi kebahagiaan yang fana kalian menghalalkan segala cara? sedang yang lainnya menangisi kejujuran.
salahkah jika saat ini Aku menangis? apa yg kutangisi masih tanda tanya. penyesalankah? kekecewaankah? sakit hati kah? aku tidak tau! yang Aku mau hanyalah kejujuran! percuma nilai bagus kalo dapetinnya curang! buat apa? kasi tau ke ortu terus ortu bangga? kalo aja orang tua tau nilai itu hasil curang, nangis orangtua!
Tuhan, kenapa mereka seperti ini? tanpa belajar nilai-nilai ujian mereka sempurna, sedang, Aku belajar susah payah tapi hasil masih belum se sempurna mereka. perih rasanya hati ini saat melihat mereka tertawa gembira dengan hasil curang nya. adilkah ini Tuhan? tau dosa apa tidak mereka itu? Ah, siapa peduli dosa, itu kan urusan akhirat nanti. bahagia lah dulu di dunia.
"Ibu tolong, tolong Aku, Bu". tolong Anakmu yang menangis ini, menangis karena tidak bisa membahagiakan mu dengan nilai sempurna. padahal semalam belajar ku cukup giat, padahal semalam tahajud kulakukan. Tapi Ibu, lihat nilai ku? jelek ibu. tidak seperti mereka dapat sepuluh. jangan marah dengan nilai ku ibu. lihat dulu mereka seperti apa. mereka punya kuncinya ibu, kunci dari segala soal yang susah payah aku kerjakan ibu. iya aku ingat kata-katamu , "teliti, nak jangan lupa berdoa kamu sudah berusaha semalam". aku ingat betul. tapi apa daya aku sekarang? tidak lebih dari sepucuk daun yang siap gugur,Bu. susah payah berfotosintesis dan akhirnya akan layu jua.
jawab pertanyaan ku, Bu. "di mana letak kejujuran itu?".
ibu, aku percaya dengan kata-kata bijak itu " jangan pantang menyerah ", "belajarlah dengan mulus, agar nilai mu bagus". kata-kata itu apakah hanya kiasan ibu? hanya kebohongan belakakah?
jika aku curang seperti mereka hanya untuk dapat nilai bagus, apakah ibu akan menangis? aku takut itu ibu. aku juga takut akan dosa. aku ingin seperti yang ibu katakan, jadi dokter, dosen, profesor , ilmuwan. tapi apa bu? nilai saja aku buruk.
bagaimana ibu? rasanya aku ingin mencincang mereka, siapa yang tau mereka curang ,Bu? Tuhan kan bu? tapi kenapa Tuhan tidak membalas mereka? Tuhan malah membiarkan mereka terus menggunakan kunci jawaban itu. sedang aku? bagaimana nasibku?
tangis ku terhenti, Bu. mata ku bengkak. lengan baju seragam ku basah sekarang. aku ingin pulang, aku hanya ingin dirumah,Bu.
"takut, aku takut jika ibu marah dengan nilai ku, apakah aku kurang belajar? ataukah otak ku memang bebal?".
melihat mereka rasanya aku benci,Bu. dari mereka semua, dapat dihitung jari mana mereka yang jujur dan mana yang curang.
ibu, berikan aku semangat, motivasi, kesabaran. ku mohon doamu,Bu. ayah bilang usaha ku tidak akan sia-sia.
"nilai? itu hal biasa, nak. apakah kamu bisa hidup karena nilai? tidak nak, kamu hidup karena kamu makan, makananmu dari mana,nak? dari uangmu. uangmu itu dari mana, nak? hasil kerjamu, jerih payahmu, kesabaran mu, dan satu nak, kejujuran mu".
mereka? biarlah mereka nak, kuatkan imanmu. yakin lah pada Tuhanmu, Tuhanmu tidak akan membiarkan mu kecewa, jatuh, menangis. Tuhan punya rencana spesial untukmu kelak.
"hapus air mata mu, nak. aku akan lebih menangis saat melihat anakku menangis".
benarkah kata-kata Ayah tadi, Bu? haruskah aku terus bersabar? aku butuh keyakinan mu,Bu
aku janji pada diriku, tidak akan pernah menangisi penyesalan. mereka yang tertawa biarlah hingga lelah. aku juga lelah,Bu. aku ingin istirahat, aku ingin tidur dan bermimpi. aku ingin bermimpi membahagiakan mu walau hanya sederhana. bukan nilai sempurna, melainkan kejujuran sehidup semati, Bu. InsyaAllah.
No comments:
Post a Comment