![]() |
Oznur, Esma,Alma,Aysegul,Merve <3 |
"Hoşgeldiniz dan Merhaba" adalah ucapan yang tidak asing lagi ketika bertemu dengan orang turki untuk pertama kalinya. Dari dua kata itulah muncul cinta dari orang-orang Turki kepada kita para orang-orang asing (yabanci). Fyi guys, orang-orang Turki (Turkler) suka banget sama orang-orang Indonesia dan Palestina. Gue sebagai orang Indonesia bangga banget dong ya karena denger cerita dari Turkler yang pergi haji bahwa orang-orang Indonesia yang mereka temui di Tanah Suci murah senyum, tertutup rapi para wanitanya, berbicara dengan suara pelan,selalu menolong sesamanya, selalu bersama dengan rombongannya dan terlihat lebih rapi dari jamaah haji lainnya.
Oke, fokus ke judul kali ini aku akan nulis tentang 'misafirperver' yang dilakukan oleh Turkler. Misafirperver adalah act or service of welcoming guest. Kata ini aku dapatkan setelah bertanya pada temanku ' apa bahasa turkinya menyambut tamu' kemudian iya menjawab dengan senyuman. Aku mendapat pengalaman yang luar biasa setelah diajak oleh salah satu teman Turki ku untuk menginap di rumahnya selama tiga hari. Rumahnya di Tuzla, Istanbul Asia side. Tuzla bagiku adalah tempat yang ramai, secara Istanbul guys... mau di asia side atau eropa side Istanbul tetap saja crowded.
Ketika sampai di rumah si Oznur (teman Turki ku) seluruh anggota keluarganya ternyata sudah menungguku di balik pintu. Ketika aku masuk semua serentak mengucapkan 'Hoşgeldiniz' padaku dan melemparkan senyuman termanis mereka. Senang rasanya seperti disambut sendiri oleh keluarga besarku. Mulai dari Ibu dan kemudian dilanjutkan dengan seluruh saudara perempuannya memeluk ku dan adik-adik lakinya menyalami ku kemudian memanggilku dengan 'alma abla' atau 'kak alma' *berasa tua ya :')
Layaknya seorang tuan putri, mulai dari tas aku, jaket, syal, hingga sepatu aku mereka bawakan padahal aku sudah menolak namun mereka bilang 'kamu duduk saja, kamu tamu kita sekarang, keluarga kita juga'. Tak lama aku langsung disuguhkan teh hangat (cay) dan berbincang-bincang bersama untuk menghilangkan lelahku. Tanpa kusadari ibunya Oznur sudah menyiapkan makanan spesial untukku.
Kalian tahu teman? tata cara makan Turkler seperti apa? terlebih makan siang dan malam? Ya, pertama aku disuguhkan sejenis sup atau biasa disebut corba dengan roti untuk makan ronde pertama. Kemudian dilanjut dengan makan besar dengan nasi kacang (nohut pilav) beserta lauk pauknya bisa ayam, daging, atau ikan dan terkadang bila bosan dengan nasi dapat diganti dengan makaroni plus yogurt atau biasa disebut makarna. Di ronde inilah perut sudah merasa sangat kenyang. Kalo Bahasa Inggris dessert kalo bahasa Turkinya tatlilar sebagi pencuci mulut. Inilah yang paling aku tunggu-tunggu di ronde selanjutnya karena dessert di turki itu enak dan manis namun beberapa makanan terkadang terlalu manis. Serta teh hangat (lagi).
Turkler selalu makan bersama, karena bagi mereka makan bersama adalah salah satu cara mengeratkan hubungan kekeluargaan dan tempat berbagi cerita setelah melewati hari-hari yang melelahkan. Setelah makan selalu ada cemilan yang diberikan kepada tamu entah itu kacang-kacangan atau makanan sendiri yang mereka buat.
Pernah sehari aku dan Oznur terlambat pulang ke rumah sehabis jalan-jalan dari Istanbul eropa side dan kami kembali ke rumah pukul sepuluh malam di mana keluarga sudah selesai makan malam bersama. Aku mendengar dari telefon Oznur dengan ibunya terdengar ibunya sangat marah dengan Oznur karena terlambat membawaku pulang. Setibanya kami di rumah saudara-saudara perempuan Oznur sudah menyiapkan makanan untukku. Ketika itu makanannya sedikit berbeda dan aku sedikit bingung namun aku tak bertanya.
Makanan sudah siap di meja makan, kala itu ada peynir yufka panggang, makarna plus yogurt, dan sejenis sayur oseng-oseng kalo di Indonesia namanya aku lupa(maaf). Kemudian aku bertanya kepada ibu kenapa ibu hanya mengambil satu yufka dan tidak makan banyak, ibu menjawab "kami semua sudah makan, kamu gak boleh makan makanan sisa kami, tapi kalau kamu mau corba nanti akan kau buatkan lagi untuk kamu, kalau kamu ingin nasi sekarang akan saya buatkan" ucapnya. Seketika aku langsung kaget dan berpikir bahwa mereka unik. Aku tahu bahwa nohut pilav, corba dan lauk lainnya masih ada di dapur dan aku melihatnya, namun mereka tak mau memberikan itu padaku bahwa katanya itu makanan sisa kami. Tamu harus diberi makanan yang baru dan hangat, katanya. Wah, betapa baik mereka padahal kita perut ini lapar tak peduli makanan sudah dingin atau panas akan aku makan, namun mereka tak membiarkan aku memakan makanan yang sudah mereka makan tadi malah mereka rela memasak banyak lagi hanya untuk ku. Tapi lihat, mereka tak membiarkan aku makan hanya dengan Oznur namun semua anggota keluarga Oznur menemaniku di meja makan dan mereka ikut meminum teh bersamaku, tak hanya itu Turkler adalah orang-orang yang kepo. Selagi makan aku ditanya apa saja yang sudah aku lakukan pagi ini. Mereka sangat ingin tau (cok merakli).
![]() |
Mehmet, Aysegul abla, Merve, Alma, Oznur. |
Begitu terasa kehangatn di keluarga Turki ini, benar-benar seperti merasa di rumah sendiri dilayani oleh ibu sendiri dan disayang oleh kakak sendiri. Setiap aku selesai melakukan sesuatu misal mandi dan solat, mereka selalu bertanya 'baska bir ihtiac var mi' ( ada lagi yang dibutuhkan? ), bila ada mereka dengan sigap memberikannya padaku. Aku tak berbohong pada kalian teman bahwa ketika aku memperhatikan wajah mereka satu persatu mereka terlihat sangat senang ketika kedatangan tamu, bukan wajah tipu-tipu yang mereka tunjukkan melainkan wajah kebahagiaan yang sebenarnya. Kalian harus rasakan, kawan :)
Ketika di rumah Oznur, aku juga diajak mengunjungi rumah saudara-saudaranya serta kakek neneknya yang kebetulan tinggalnya di lantai dua rumahnya, tak lupa juga Oznur mengajakku ke rumah tetangga dekatnya. Begitulah mereka, tamu yang datang akan dikenalkan dengan keluarga-keluarga mereka. Sebelum kembali ke Sakarya, aku menyempatkan diri membuatkan keluarga Oznur pisang coklat, fyi makanan Indo yang mereka suka salah satunya pisang goreng yang dikasih coklat di dalamnya. Aku, Oznur dan Mehmet (adik Oznur) berhasil menghancurkan dapur ;D melihat mereka memakan pisang coklat buatanku dan kemudian mereka bilang 'Almaaaa, cok begendik', katanya mereka suka Alhamdulillah senang rasanya!
Dan satu lagi... Bahwa ketika di rumah itu ada anak perempuan, maka anak perempuan tersebut yang melayani atau mempersiapkan makanan di meja dan dibantu oleh ibunya sedikit sekali. Bila anak perempuannya lebih dari satu makan ibunya hanya cukup duduk di meja makan menemani tamu dan anak-anak perempuannya yang menghidangkan makanan. Terlihat sekali keluarga Oznur sangat berbakti dengan orang tuanya.
Bagi Turkler, Misafirperver adalah hal yang terpenting,karena tamu sangat wajib untuk dimuliakan.
![]() |
With Oznur's grandpa and grandma, Tuzla,IST |
i'm so proud of you ka almaaa :) semoga taun depan allah mempertemukan kita yaa ka almaaa, kolay gelsin kaa. semoga ka alma sehat selalu ya disana dan aku sangat sangat kagum sama ka alma !! keep on fighting till the end kaaa
ReplyDeletemereka kalau senyum maniis2 yaw, hehe..
ReplyDeletesebenernya di indojuga kayak gittu penjamuannya, cuman ngga semua orang berkeadaan mampu dan menerapkannnya,
btw, the last phooto kok disensor?